suasana pisah sambut Kepsek SMPN 21 Padang, haru biru mewarnai acara tersebut,... hik..hik...hik..hik..
10 April 2011
suasana perpisahan Kepsek
suasana pisah sambut Kepsek SMPN 21 Padang, haru biru mewarnai acara tersebut,... hik..hik...hik..hik..
29 Januari 2011
PAI SMPN 21 Padang- Frankfurt, Islam memainkan peran yang semakin penting dalam debat publik di Jerman. Di sebuah universitas Frankfurt, siswa dapat belajar tentang agama dengan cara ilmiah sebagai bagian dari program sarjana dalam teologi Islam.
Universitas Goethe Frankfurt telah memperkenalkan gelar sarjana tiga tahun untuk studi Islam, kuliah pertama di Jerman. Program ini menempatkan teologi Islam pada pijakan yang sama dengan teologi Kristen dan Yahudi di universitas-universitas Jerman. Tujuan mereka disebutkan untuk memberikan para siswa dengan pendekatan akademis dan ilmiah untuk suatu topik Islam.
Bagian dari inisiatif tahun lalu adalah mempromosikan studi Islam dan pelatihan para imam di universitas-universitas Jerman. Namun berbeda dengan lembaga program lainnya yang terlibat, Universitas Frankfurt belum menerima dana federal tambahan untuk program tersebut.
Dan tanda meningkatnya minat kepada Islam di Jerman, lebih dari 100 siswa telah mendaftar untuk semester pertama di Frankfurt, Jerman sendiri mempunyai populasi empat juta Muslim.
Namun jangan harap Islam yang diajarkan adalah seperti yang diajarkan di universitas-universitas di Timur Tengah atau Arab Saudi. Di sini, untuk siswa Muslim, teologi Islam ini dianggap sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang agama dan budaya mereka sendiri secara rasional dan ilmiah.
“Biasanya, kita mendengar tentang segala sesuatu dalam bahasa asli kita sendiri di masjid atau di sekolah Qur’an. Sekarang kita akhirnya belajar tentang semua itu pada tingkat ilmiah dan dalam bahasa Jerman,” kata Urbe Tschi, 21 tahun mahasiswa program tersebut.
Program sarjana ini berfokus pada mengambil pandangan ilmiah pada Islam serta memberikan perspektif dari dalam dengan menggunakan profesor Islam. Universitas Frankfurt Goethe telah mengumumkan rencana untuk memperluas program di tahun-tahun selanjutnya, menawarkan para calon mahasiswa kesempatan untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang Islam.
Kabar ini memang cukup menggembirakan di kalangan Muslim, bahwa Islam terus dipelajari di Eropa, namun kita juga jangan terlalu gembira, karena bisa saja studi ini dibuat untuk membelokkan makna Islam yang sebenarnya, seperti yang jamak terjadi di universitas-universitas di Indonesia. Banyak universitas Islam di Indonesia namun melahirkan kader-kader liberal yang malah semakin merusak nilai Islam. Mereka mulai mengkoreksi Al Qur’an dan mempelajari Islam bukan untuk mencari kebenaran tapi untuk mendistorsi ajaran Islam. (RoL/ut)
Di Inggris Gedung Beralih Fungsi jadi Masjid
Bangunan yang kemudian diberi nama Masjid Sholihin ini tampak menunjol. Bangunan di Didsbury Street ini hanya beberapa jengkal dari bundaran yang menjadi ikon kota itu.
Sebelumnya, bangunan panti sosial ini telah lama menganggur. Sebuah proyek penggalangan dana yang dilakukan untuk pengambilalihan. “Ini adalah proyek panjang, dan kami melakukannya tahap demi tahap. Tahap selanjutnya, tergantung pada sumber pendanaan, adalah untuk meningkatkan sisi yang menghadap Burnley Road,” ujar seorang jamaah.
Sebelumnya, sisi bangunan itu terdiri dari jendela kaca. Namun setelah pengambilalihan, masjid menjadi sasaran vandalisme. Akhirnya, daripada harus selalu repot mengganti kaca yang pecah, pengurus masjid memutuskan untuk menutupnya dengan tembok. “Mudah-mudahan kemudian akan terlihat rapi, karena telah menjadi sedikit merusak pemandangan.”
Ketua Dewan Masjid, Yusuf Jan-Virmani mengatakan ada juga masalah drainase di lokasi.”Itu berantakan, tapi kami telah berhasil membarui itu,” ujarnya.
Salah satu sisi halaman masjid dimanfaatkan untuk sarana aktivitas sosial warga. “Banyak warga yang memanfaatkannya untuk bermain bola atau latihan bulutangkis,” ujarnya. (RoL/ut)
Para rasul adalah manusia biasa yang luar biasa. Mereka adalah orang-orang yang dipilih Allah untuk menyampaikan pesan-pesanNya. Pemilihan seorang ras
Apalagi di Moskow kerap terjadi bentrokan antarumat beragama, sejak jatuhnya Uni Soviet. Saluran televisi muslim ini sebelumnya sudah diusulkan oleh Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, dua tahun silam. Diperkirakan siaran televisi muslim ini mengudara di Februari atau Maret.
Saat ini di Rusia, ada sekitar 20 juta Muslim. Muslim merupakan agama terbesar ketujuh di negara bekas komunis tersebut.
“Kami percaya, televisi muslim ini akan bermanfaat untuk menumbuhkan semangat toleransi dengan agama lain,” demikian kata Kepala Kantor Berita Rusia RIA, Mufti Ravil Gaynutdin. Ia menambahkan, program akan dirancang untuk audiens muda.
Pada Desember 2010, di Moskow terjadi kerusuhan terburuk dalam sejarah pasca-Soviet, ketika sekitar 7.000 pemuda yang berkumpul di dekat Kremlin memukuli warga lain yang bukan etnis Slavia.
Kekerasan ini dikutuk oleh Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin. Kekerasan dipicu oleh tewasnya suporter klub sepak bola Spartak Moskow, Yegor Sviridov, pada 6 Desember. Sviridov dikabarkan dibunuh oleh suporter imigran muslim dari Kaukasus Utara. (RoL/ut)
14 Agustus 2010
APTISI Gugat Monopoli Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
“Dengan hanya satu BAN tidak memungkinkan untuk menangani akreditasi sebanyak itu secara obyektif, transparan, terbuka dan komprehensif,” kata Ketua Umum Aptisi Dr. Ir. Suharyadi, MS, kepada pers di Jakarta, Jumat petang (13/8/2010).
Didampingi sejumlah pengurus Aptisi, Suharyadi mendesak agar Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh segera menginjinkan adanya BAN PT lain selain BAN PT Kemendiknas sebagaimana telah diamanatkan Pasal 60 UU Sisdiknas, PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 86 ayat 1 dan Peraturan Mendiknaas No. 28 Tahun 2005 Pasal 13 ayat 1.
“Filipina saja yang hanya memiliki 800-an perguruan tinggi, terdapat 5 (lima) BAN PT. Lha kita, ada 3000-an PTS, belum lagi PTN yang lebih dari 80 hanya miliki satu BAN PT,” tambah Wibisono, pengurus Aptisi Jatim.
Selain itu, Aptisi mendesak Mendiknas untuk melakukan evaluasi proses penilaian BAN PT sekaligus personalia atau anggota BAN PT yang melakukan penilaian terhadap perguruan-perguruan tinggi swasta.
Evaluasi ini penting, kata Suharyadi, dalam upaya memastikan bahwa pelaksanaan akreditasi nasional dilakukan sesuai UU dan PP yaitu menjunjung tinggi prinsip keterbukaan, obyektif, adil, transparan dan komprehensif dengan menggunakan instrument dan criteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan dalam PP.
Aptisi mengharapkan kepada Mendiknas, dalam melakukan akreditasi yang dilakukan BAN PT mengedepankan aspek pembinaan dengan melihat kondisi riil PT di tanah air. Selain itu, kata Suharyadi, personalia BAN PT seharusnya orang yang memahami dan mengerti betul permasalahan perguruan-perguruan tinggi swasta Indonesia dengan kiteria minimal pernah menjadi dekan, mempunyai wawasan luas terhadap perkembangan kondisi PTN dan PTS serta mempunyai sikap bijaksana.
"Anggota BAN di pusat minimal pernah jadi pejabat struktural, minimal ketua jurusan, syukur-syukur dekan, bisa juga pernah rektor. Termasuk juga asesor yang dikirim, karena yang belum pernah menjabat pejabat struktural, arogannya luar biasa," ujar Suharyadi.
Menurut dia, ada asesor (personalia BAN PT) lulusan luar negeri yang menggunakan standar luar negeri untuk mengakreditasi perguruan tinggi di daerah. Dan itu tidak adil.
Oleh karena itu Aptisi meminta Mendiknas segera merealisasikan Undang-Undang Sisdiknas, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri untuk segera memutuskan BAN PT Kemendiknas bukan satu-satunya penentu “nasib pemeringkatan” perguruan tinggi.
Ketua APTISI Jawa Barat, Budi Djatmiko, mengeluhkan BAN PT yang ada saat ini karena sebagian besar perguruan tinggi swasta mengalami penurunan akreditasi yang drastis. Pada 1997 jumlah perguruan tinggi yang akreditasinya A mencapai 24 persen. Sedangkan saat ini hanya sekitar 8 persen. Terlebih saat ini dalam penerimaan calon pegawai baru, pemerintah menerapkan standar lulusan (sarjana) dari perguruan tinggi berakreditasi. "Lebih fair kalau dalam konteks IPK, kalau dengan akreditas terkesan diskriminatif dan melanggar HAM," tambah Suharyadi.(RMOL)
Popular Posts
-
A. Hukum mad 1. P...
-
Hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di dunia yang harus kita percayai kebenaran adanya yang men...
-
A. DENDAM 1. Pengertian Dendam Dendam dalam bahasa Arab disebut juga dengan Al-Hiqdu الحقد . Menurut Al-Gazali ...
-
1. Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT. Kata Rasul berasal dari bahasa Arab yaitu : أَرْسَلَ – يُرْسِلُوْ – إرْس...
-
A. Adab makan dan minum 1. Pengertian Yang dimaksud dengan adab makan dan minum disini adalah etika atau cara sikap...
-
PAI SMPN 21 Padang -Asmaul husna menurut bahasa berarti nama-nama yang baik. Adapun menurut istilah Asmaul Husna adalah nama-nama yang balk...
-
1. Pengertian makanan yang halal dan haram Makanan yang halal adalah makanan yang baik, bergizi dan ditegaskan halalnya di...
-
(Asal Usul dan Kemajuan dalam Bidang Ilmu Pengetahuan) A. Pendahuluan Daulah Abbasiyah didirikan secara revolusioner dengan ...
-
Beriman kepada Malaikat adalah rukun Iman yang kedua. ”Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dem...
-
A. Misi Kerasulan Nabi Muhammad Saw. 1. Menyempurnakan akhlak manu...