Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

03 Januari 2011

SAJARAH DAKWAH ISLAM

A. Sejarah pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Islam sampai masa Abbasiyah.

1. Masa Nabi Muhammad saw.

Ketika Nabi Muhammad saw. Masih hidup, segala masalah yang muncul dikalangan sahabat dapat diatasi dengan bertanya langsung kepadanya. Jika belum ada jawaban biasanya menunggu turunnya wahyu. Hampir semua masalah yang muncul dijawab berdasarkan wahyu dari Allah swt.. Adapun masalah untuk diluar agama dan tidak terlalu penting,beliau biasanya menyerahkan kepada sahabatnya dengan ungkapan: أَنْتُمْ عَلَمُ بِأَمْرِدِنَيْكُمْ

Artinya:”kamu lebih tahu tentang masalah dunia.”

Pada masa Nabi al-Quran belum dikaji secara khusus sebagai ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Sebab pada waktu itu kehadiran al-Quran lebih dibutuhkan oleh Nabi, para sahabatnya terutama dalam pembinaan aqidah, akhlah , ibadah dan muamalah. Disamping itu keberadaan sunnah /hadis Nabi saw.juga merupakan rujukan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan Islam.

Melalui sunah inilah nabi Muhammad saw. Meletakkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dalam Islam. Adapun kedudukan sunnah pada waktu itu adalah:

Ø Sunnah merupakan sumber ilmu pengetahuan keagamaan , ilmu pengetahuan sosial dan humaniora (kemanusiaan) yang dibutuhkan umat manusia.

Ø Mengandung informasi tentang beberapa hakikat yang berkaitan dengan masalah-maslah gaib, kejadian-kejadian masa lalu seperti tentang awal penciptaan manusia, tentang nabi-nabi dan Rasul-rasul yang tidak terjangkau oleh catatan sejarah masa lalu, peristiwa yang berkaitan dengan masa depan, seperti peristiwa hari kiamat.

Ø Memberikan perhatian yang mendalam terhadap kesehatan manusia, baik jasmani maupun rohani, juga berisi nasehat-nasehat Nabi saw. Dalam hal pemanfaatan waktu, kesehatan, anjuran memelihara lingkungan, anjuran untuk menuntut ilmu, anjuran unuk bekerja keras dll.

2. Masa Khulafaur Rasyidin

Sepeningal Rasulullah saw. Setiap masalah diselesaikan dengan cara bermusyawarah. Termasuk menentukan orang yang berhak menggantikan pemimpin umat Islam setelah Nabi saw. Dengan semangat persatuan para sahabat bersepakat menjadikan Abu Bakar sebagai pengganti Nabi saw, kemudian disusul oleh Umar bin Khattab, Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib. Keempat orang ini dalam sejarah Islam dikenal dengan sebutan Khulafaur Rasyiddin artinya para pengganti yang cendikia dan bijak. Jika ada masalah lain yang muncul, para sahabat melakukan kesepakatan yang disebut dengan Ijma’ sahabat, hal ini dilakukan setelah berusaha mengembalikan kepada al-Quran dan hadist.

Perkembangan ilmu pengetahuan ditandai dengan:

Ø Dibukukannya al-Quran sebanyak dua kali, yakni pada masa Abu Bakar dan Usman Bin Affan, yang dilakukan oleh panitia khusus yang diketuai oleh Zai d Bib Tsabit.

Ø Lahirnya Ilmu Qiraat yaitu suatu Ilmu yang terkai dengan pembacaan al-Quran. Untuk mempelajari bacaan dan pemahaman al-Quran, Umar bin Khattab telah mengutus Muaz Bin Jabal ke Palestina, “Ubadah Bin Samit ke Hims, Abu Darda’ ke Damaskus, sedangkan Ubay Bin Ka’ab Abu Ayyub tetap di madinah.

Ø Lahirnya ilmu tafsir ditandai dengan dimulainya penafsiran ayat-ayat al-Quran. Para sahabat yang memulai penafsiran ini adalah Ali Bin Abi Thalib, Abdullah Bin Abbas, Abdullah Bin Mas’ud dan Abdllah bin Ka’ab.

Ø Ilmu hadis belum lahir tetapi pengetahuan tentang hadis sudah tersebar luas dikalangan umat Islam. Diantara sahabat yang banyak menyebarkan hadis adalah abdullah Bin Mas’ud, ‘ubadah Bin Tsamit dan Abu Darda’.

Ø Ilmu Nahwu lahir dan berkembang di kuffah dan Basrah. Orang yang menjadi pembina dan penyusun pertama dasar-dasar ilmu Nahwu adalah Ali Bin abi tahalib.

Ø Lahirnya seni menulis huruf al-Quran.

Ø Lahirnya ilmu fiqih, sahabat yang terenal dalam bidang fiqih adalah Umar Bin Khattab, Ali Bin Abi Thalib, Zaid Bin Tsabit, Abdullah Bin Abbas, Abdullah Bin Mas’ud, Muaz Bn jabal dan Abdullah Bin Amr Bin Ash.

Pada masa sahabat, kemajuan ilmu pengetahuan belum terlalu luas, karena mereka masih melakukan konsolidasi ke dalam umat Islam sendiri. Sekalipun sudah melakukan hubugan dengan dunia luar tetapi belum seluas yang dilakukan oleh generasi sesudahnya.

3. Masa Bani Umaiyyah

Pada masa ini, pertentangan politik dan ekspansi dakwah Islam lebih mendominasi dibanding kajian ilmu pengetahuan . Saat ini Muawiyyah Bin Abi Sofyan telah berhasil mengambil alih kekuasaan atas kaum muslim. Dia mengganti sistem kekhalifahan menjadi kekuasaan turun menurun atau monarki. Disisi lain Muawiyyah berhasil membangun keuatan tentra muslim baik darat maupun laut yang disegani musuh. Hasilnya, tentra-tentra muslim mampu melakukan ekspansi besar-besaran sehingga dakwah Islam sampai ke benua Afrika dan Eropah.

Pertumbuhan Ilmu pengetahuan tidak jauh berbeda dengan masa Rasulullah saw. Dan Kuhlafaur Rasyidin. Tetpai karya-karya tertulis berupa kajian tafsir, hadist, tarikh dll. Dan perintisan ilmu logika , filsafat dan ilmu eksakta sudah ,mulai namun belum berkembang karena tidak adanya dukungan konkrit dari penguasa yang cendrung sibuk mengurusi politik dan kekuasaannya.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Agama pada masa Daulah Umaiyyah ini dapat rinci sebagai berikut:

a. Ilmu Tafsir yaitu ilmu yang membahas tentang penjelasan isi kandungan al-Quran. Tokoh yang bergerak didalam penafsiran al-Quran pada saat itu adalah Ibnu Abbas, Mujahid, Atha Bin Rabbah, Ikrimah, Said Bin Jubair serta Muhammad Al Baqir Bin Ali Bin Husain .

b. Ilmu hadis, yaitu ilmu yang ditunjukkan untuk menjelaskan riwayat dan sanat hadis. Tokoh-tokoh yang bergerak di bidang hadist adalah, Siti Aisyah (Ummul mukminin), Abdullah Bin Umar, Abu Hurairah, Abdullah Bin Abbas, Mujahid Bin Jabr, Ikrimah, Syihab Az-Zuhri, al-Qamah Bin Qais, Anas Bin malik, atadah, Umar Bin Abdul Aziz, Abdullah Bin Amr. Para ahli Hadis ini trsebar di beberapa kota seperti Madinah, Makkah , Kuffah, Syam, Mesir, Yaman dan Basrah.

c. Ilmu Fiqih, pada masa perkembangan ilmu fiqih cukup mendapat perhatian, terutama dengan munculnya fuqaha terkenal yaitu, Imam Abu Hanifah Al-Nua’am Bin Tsabit, yang beraliran Kuffah dan Imam Malik Bin Annas yang beraliran Madinah.

d. Ilmuu Tasauf, yakni ilmu yang muncul sebagai salah satu bentuk protes para ulama atas kehidupan pemerintah Umaiyyah yang sudah mementingkan kehidupan duniawi, meniru gaya raja Romawi dan meninggalkan tradisi Rasulullah. Adapun tokoh Tasawuf pada waktu itu adalah, Hasan Basri dengan mencetuskan konsep Khauf dan Rajaa, Malik Bin Dinnar serta Rabiah Bin Adawiyyah dengan mencetuskan konsep Muhabbah.

e. Ilmua Qiraat,yaitu ilmu yang membahas tentang tatacara membaca al-Quran, sehingga muncul tujuh macam bacaan yang disebut dengan Qiraat sabah.

f. Ilmu nahwu, ilmu yang menjelaskan tentang tatacara membaca suatu kalimat dalam berbagai posisinya.

g. Tarikh, yang berisi sejarah kaum muslimin dan perjuangannya.

Kekuasaan Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus berlangsung hampir 90 tahun dan akhirnya ditumbangkan oleh penguasa baru Dinasti Abbasiyah. Tokoh utama yang menghancurkan Dinasti Umaiyyah ialah dan berhasil membangun dinasti Abbasiyah ialah Abbu Muslim al-Khurasani dan Abdul Abbas As-Saffah. Abdurrahman pemimimpin Dinasti Umaiyyah berhasil melarikan diri dan mendirikan Dinasti Umaiyyah di Spanyol, sehingga ia digelari dengan Ad-Dakhil sehingga namanya menjadi Abdurrahman Ad-Dakhil.

4. Masa Bani Abbasiyah

a. Lahirnya dinasti Abbasiyyah

Setelah menumbangkan Dinasti Umaiyyah, Abdul Abbas As-Saffah terpilih menjadi pemimpin pertama Dinasti Abbasiyah. Langkah yang pertama diambiln ya adalah memindahkan ibu kota Damaskus ke Bagdad. Pemerintah Dinasti Abbasiyah didirikan pada tahun 132 H/50 M. Dinamakan dengan Dinasti Abbasiyyah karena pendirinya meruoakan keturunan Abbas yaitu paman Nabi Muhammad saw.

Pada masa dinasti Abbasiyah ilmu pengetahuan dan peradaban islam dalam berbagai bidang berkembang pesat. Secara garis besar ada dua faktor penyebab perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam pada masa ini.

Pertama adalah faktor internal yaitu faktor yang berasal dari ajaran agama yang bersumber dari al-Quran dan Hadist. Faktor ini memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga dapat memberikan motifasi bagi umatnya untuk mengembangkan peradabannya.

Kedua adalah faktor eksternal yaitu dukungan pemerintah pada saat itu, Bani Abbasiyah lebih mengkonsentrasikan diri pada peningkatan ilmu pengetahuan dibanding melakukan ekspansi dakwah Islam yang sudah hampir menguasai seluruh wilayah dunia, masyarakat muslim tidak mengalami perpecahan meskipun memiliki dua pemerintahan yang besar yaitu Dinasti Abbasiyah yang berpusat di bagdad dan Dinasti umaiyyah yang berpuasat di Codoba atau Spanyol.

Dinasti Abbasiyyah mencapai puncak kejayaan dan keemasannya pada masa pemerintahan Khalihaf Harun Ar-Rasyid. Seorang yang saleh, taat beragama dan dermawan, cinta ilmu pengetahuan serta mengutamakan perdamaian dan kesejahteraan rakyat. Kebijakan Harun Ar-Rasyid dilanjutkan oleh putranya al-Makmun. Harun Ar-Rasyid. Mendirikan majlis ilmu yang disebut dengan Baitul hikmah. Wilayah kekuasaannya terbentang dari pesisir samudtra Atlantik sampai dengan tembok besar Cina.

Setelah 5 abad berkuasa, dinasti abbasiyah runtuh karena serbuan bangsa Mongol Tarta yang dipimpin oleh Hulagu Khan tahun 1258 M.

b. Perkembangan ilmu Pengetahuan pada masa daulah Abbasiyah.

Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa khalifah-khalifah Bani Abbasiyah cinta kepada ilmu pengetahuan terutama khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al-Makmun. Buku-buku ilmu pengetahuan dari bahasa Yunani diterjemahkan kedalam bahasa Arab. Pemerintah mengeluarkan biaya besar untuk mendirikan gedung-gedung, perpustakan, penerjemah serta tunjangan bagi para cendikiawan dalam berbagai disiplin ilmu.

Dalam sejarah dunia, umat Islam pernah mengalami puncak peradaban yang tinggi, baik dalam polotik, ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan, kesenian dan kemiliteran dengan strategi perangnya.

Zaman keemasan menggambarkan bahwa islam telah membawa kemajuan disemua bidang diseluruh pelosok dunia. Selain itu zaman keemasan juga memberikan dorongan bagi umat Islam untuk tetap melestarikan semangat dan gairah membangun dalam segala bidang.

Ilmu pada masa pemerintahan Abbasiyah dibedakan menjadi dua macam yaitu ilmu naqli dan ilmu aqli rasional. Perkembangan ilmu naqli pada masaAbbasiyyah meliputi ilmu-ilmu sebagai berikut:

1. Ilmu tafsir, yaitu ilmu yang berusaha menjelaskan isi kandungan al-Quran. Seperti Tafsir Bil mansur (penafsiran al-Quran dengan hadis Nabi)dan Tafsir Bil Ra’yi (penafsiran al-Qur’an dengan menggunakan akal fikiran). Adapun tokoh ilmuwan dalam bidang tafsir adalah:

a. Tafsir Bil mansur: Ibn Jarir Al-Thabary, al-Mahdawi, Abil Fida Ismail Bin Katsir, Fakhruz Razi.

b. Tafsir Bil Ra’yi : Abu bakar Asam, Abu Muslim Muhammad Bin Bahr Isfahany, Abu Jaru al-Asady dan abdul Yunus Abdul Salam.

2. Ilmu Hadis. Hadis merupakan sumber hukum kedua setelah al-Quran. Pada masa ini muncul para Muhadissin (ahli hadis), diantaranya Imam Bukhari, Imam Mulim, Ibn Majjah, Abu Daud, At-Turmuzi dan An-nasai.

3. Ilmu Kalam, yaitu ilmu yang membahas tentang keesaaan Allah. Ilmu ini muncul sebagai jawaban terhadap munculnya para musuh Islam yang ingin menghancurkan dengan menggunakan filsafat. Tokoh ilmu kalam yaitu, Wasil Bin Atha’, Abu huzail al Allaf, Ad-Daham, Abu hasan al-Asyary, Abu Mansyur al-Mathuridi dan Imam Gazali.

4. Ilmu Tasawuf, yaitu ilmu yang berisi ajaran agar manusia lebih tekun beribadah dengan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, menjauhkan diri dari kesenangan dunia. Tokohnya yaitu, al-Qusyairy, Imam Gazali, al-Junayd, al-Harits al Muhasibi, Jalaluddin Ar-Rumi dan Muhyidin Ar-Rabi.

5. Ilmu Bahasa, ilmu yang terdiri dari ilmu nahwu , syaraf, bayan, badi’, ‘arudh dll.

6. Ilmu fiqih, terbukti dengan lahirnya berbagai mazhab dan karya-karya tulis yang disusun menurut sistimatika penulisan yang berlaku. Tokoh-tokoknya adalah Imam Syafi’i dan Imam Hanafi.

Perkembangan ilm, aqli pada masa daulah Abbasiyah meliputi ilmu-ilmu sebagai berikut:

1. Ilmu Fisika tokonya, al-Biruni, al-Kindi, al Jahiz, Banu Musa, al-Razi, dan Abdurrahman Bin nashir

2. Ilmu kedokteran dengan cabangnya, yaitu ilmu farmasi,ilmu Bedah, farmakologi, tokoh-tokohnya yaitu Ibn Sina, Abu Zakaria Yuhana Bin Maskawih, Subur Bin Sahal, Abu Zakaria Ar-Razy, Abu Bakar Al-Razy, Abu Qasim, Al-Abbas, Ibnu Zahir, dan Ibnu Rusd.

3. Ilmu Geografi. Tokohnya yang terkenal yaitu, AlKhawarizmi (dijiluki kartografer artinya pembuat peta tertua di dunia, Al-Idrisi , Ibn Haikal dll.

4. Ilmu matematika, tokonya Al-Khawarizmi, Ummur Kayyam, Tsabit Bin Qurrah al-Hirani.

5. Astronomi (ilmu falak) tokoh-tokonya, Abu Ma’syur al-Falky,jabbir al- battany, Raihan Al-Biruny, Abu Hasan dan al-Khawarizmi.

6. Filsafat. Tokoh cendikiawan muslim bidang filsafat, Yakub Abi Ishak al-Kindy, Ibnu Sina, Abu nashir al-Farabi, al-Gazali, Ibnu Rusdy, ibnu Khaldun, Ibnu Tufail, Ibnu Bajjah dll.

7. Sejarah. Tokoh-tokonya, Abu ismail al-Azdy, al-Waqidy, Ibnu Sa’ad, Ibnu Hasyim, Ath-Thabary, Al-Mas’udy, Al-Maskawaih, dll.

8. Kimia. Tokohnya, Jabir Bin hayyan, Ibn Baithar.

9. Seni Drama , ahlinya yaitu Abu Ala Al-Mu’ary, Abu Qutaibah, Al-Jahizh, al-Firdaus dan Ibn Hazam.

10. Seni Bahasa. Dalam bdang seni Bahasa muncul tokoh-tokoh seperti , Sibawaih, Al-Khalil Bin Ahmad, Al-Kisa’i dan Abu zakaria Al-Fara.

11. Seni Musik , tokohnya yaitu Yahya Bin Abi mansyur Al-Maushily, Yunus Bin Sulaiman Al-Khatib, Khalil Bin Ahmad, Hunain Bin ishak dan Zaryab.

12. Kesusasteraan. Tokohnya, Abu nuwas Al Mutanaby, al-Hariri, Omar kayam, Abu Al- Faraj Al-Isfahani dll.

c. Tokoh-tokoh Ilmuwan Muslim dan peranannya

Dukungan penguasa Abbasiyah di Bagdad dan Umaiyyah di Kardoba menjadikan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Disamping itu itu dukungan dari para ilmuwan Muslim dalam berbagai ilmu pengetahuan menjadikan Islam semakin kuat dan mengusai dunia, berikt beberapa nama cendikiawan muslim yang berperan besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Ø Bidang Filsafat

1. Ibnu Rusyd (1126-1198)

Nama aslinya adalah Abu Al-walid Muhammad Ibn Ahmad Ibn Muhammad Ibnu Rusyd, ia adalah seorang dokter , ahli filsafat Islam dan ahli hukum. Ia putra dari seorang Qadhi (hakim) yang menginginkan anaknya menjadi seorang yang ahli dibidang hukum islam.

Ibnu Rusyd mempelajari berbagai ilmu dari beberapa guru yang ahli dibidangnya, seperti agama,filsafat dibawah bimbingan ahli filsafat yaitu Ibn Tufail ,matematika dan kedokteran kepada Ibnu Zuhri.

Ibnu Rusyd diangkat menjadi seorang hakim di Sevilla tahun 1169 M dan di Cardova tahun 1171 M. Pada tahun 1182 , ia menjadi dokter dan bekerja kepada Khalifah Abu yakub Yusuf Al-Mansyur pada tahun 1195 M.

Dianatara karya-karya Ibnu Rusyd yang sampai saat ini dapat ditemui adalah:

Ø Buku yang berjudul Bidayatul Mujtahid yang berisi dasar-dasar perbedaan para ulama dalam memahami ilmu agama.

Ø Buku yang terkenal dibidang filsafatadalah Tahafut al tahafut (kertidak logisan dari ketidak logisan), yang merupakan bantahan dari buku Tahafut al falsifah karangan dari Al Gazali.

Ø Buku di bidang kedokteran , ilmu perbintangan (astronomi), hukum dan tata bahasa.

2. Ibnu Sina (980-1037)

Nama aslinya adalah Abu Ali Al-Husain Ibnu Abdullah Ibnu Sina, ia adalah seorang dokter dan ahli filasafat Islam. Ia putra dari seorang pejabat pemerintahan. Ia belajar filsafat dan kedokteran di Bukhara. Pada usia 18 tahun, ia bekerja sabagai dokter dilingkungan keluarga Samind, penguasa Bukhara. Kemudian ia mengajar astronomi dan logika di daerah Jurjan dekat laut Kaspia. Ia menghabiskan hidupnya 14 tahun sebagai dokter dan penasehat ilmiah kepada penguasa asfahan (Iran).

Karya-karyanya meliputi :

Ø Diakui dikalangan muslim dan non muslim sebagai seorang ahli Filsafat Islam yang terbesar.namun karya filsafatnya mendapat kritikan tajam dari Al-Gazali, walaupun demikian pemahaman filsafat Ibnu Sina telah mempengaruhi dunia sepanjang abad pertengahan.

Ø Dalam bidang kedokteran, bukunya dijadikan rujukan bak dunia bagian timur maupun dunia bagian barat, diantara bukunya yang berjudul As-shifa’(obat).

Ø Metafisika, Psikologi dan ilmu pengetetahuan lainnya.

3. Al-Kindi (801- 873)

Nama aslinya Yaqub Ibn Ishaq as-Sabah Al-Kindi, ia adalah seorang ahli filsafat Islam yang lahir di Kuffah (Irak).karya-karya Al-Kindi sangat produktif, khusus dalam penulisan buku tidak kurang dari 270 karya.

Sebagian besar karyanya mencakup topik yang sangat luas, diantaranya filsafat, kedokteran, matematika, ilmu optik dan astrologi.sebahagian karya-karyanya telah diterjemahkan dalam bahasa latin. Filsafat al-Kindi betul-betul dipengaruhi oleh Aristoteles dan Plato. Ia berpendapat bahwa filsafat dan agama memiliki hubungan yang harmonis.

4. Al-Farabi (873-950)

Nama lengkapnya Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalagh Al-Farabi, dilahirkan di kota farab (Transoxania sekarang Uzbekistan).ia belajar di Khorasan (Iran) dan Bagdad.

Al-Farabi adalah seorang ilmuan Muslim yang menyebarkan doktrin filsafat Plato dan Aristoteles di dunia Arab. Pemilkirannya sangat mempengaruhi ilmuwan-ilmuwan muslim berikutnya seperti Ibnu Sina dan Ibnu Rusyd. Al-Farabi telah melahirkan ratusan karya, tetapi telah banyak yang hilang. Salah satunya mencakup kritikannya terhadap pendapat Aristoteles. Selain dibidang filsafat Al-Farabi juga ahli dibidang musik dengan berbagai karya.

5. Al-Gazali (1058-1111)

Nama lengkapnya Abu hamid Muhammad Ibn Muhammad At-Tusi Al-Ghazali. Ia adalah seorang ahli filsafat dan ahli ilmu agama, ia dilahirkan di Tus dekat Iran. Pada tahun 1091 ia mengajar di Universitas Nizamiya di Bagdad.tahun 1095 ia mengalami goncangan jiwa dan hampir 10 tahun ia mengambara untuk memperdalam ilu ma’rifat dan menaggalkan seluruh jabatannya.

Al-Gazali menceritakan perjalanan spritualnya melalui karyanya yang sangat monumental yang berjudul Ihya ‘ulumuddin (kebangkitan ilmu-ilmu agama). Buku ini sampai sekarang menjadi rujukan dan kajian para ulama di dalamnya memuat hakikat diri manusia dan hubngannya dengan tuhan.

Sebahagian besar umat islam menggelari Al-Ghazali dengan sebutan Hujjatul islam. Kajia utama buku-buku Al-Ghazali adalah:

· Upaya mengenal diri, dengan mengenal dirinya seseorang dapat mengenal tuhannya

· Upaya-upaya untuk menyucikan jiwa.

Sehingga ada yang mengelompokkkan al-ghazali sebagai seorang sufi (ahli tasawuf).

Ø Dibidang Fiqih

1. Abu Hanifah An-Nu’man Ibnu Tsabit at-Taimi

Beliau lahir 80 H (700 M) di Kuffah dan wafat tahun 767 m di dalam penjara. Dalam penetapan hukum, Abu hanifah banyak terpengaruh oleh perkembangan hukum yang terjadi di Kuffah. Ia terkenal pada masa peralihan pemerintahan dari bani Umaiyyah ke bani Abbasiyah.

Sumber hukum yang dipakai oleh Imam Abu Hanifah adalah:

Kitabullah

Sunnah Rasulullah

Fatwa para sahabat

Qiyas

Ijtihad

Adat dan ‘uruf masyarakat yang baik

Mazhab Hanifah banyak dipakai di Irak, sekarang berkembang di Syiria, Afganistan, Turki, Turkenistan dan India, Libanon dan Mesir.

2. Imam Malik Ibnu Anas

Ia lahir di Madinah pada tahun 93 h. (713 M). Kakeknya bernama Abu Amir sahabat Rasulullah saw. Yang turut menyaksikan segala peperangan. Pemikirannya tentang hukum bnyak terpengaruh dari hadis Rasulullah saw.

Sumber hukum yang dipakai oleh Imam Malik Ibnu Anas adalah:

Kitabullah

Sunnah Rasulullah

Ijmak ahli Madinah

Qiyas

Maslahah Mursalah (kemaslahatn Umum)

Mazhab Imam Malik banyak dianut oleh negara-negara Hijaz, Maroko, Tunis, Tripoli, Mesir, Magribi Afrika, Andalus, Bahrain, dan Kuwait.

3. Imam Asy-Syafi’i

Ia dilahirkan di Madinah pada tahun 767 M di Ghanza dan wafat pada tahun 820 M di Mesir. Dasar hukum fikihnya bersumber pada:

Kitabullah

Sunnah Rasulullah

Ijmak ahli Madinah

Qiyas

Mazhab Imam Syafi’i banyak dianut oleh negara-negara , Suriah, Lebanon, Mesir, Palestina , Irak, Hijaz, India, Persia, Yaman dan Indonesia.

4. Imam Amad Ibnu Hambali

Ia lahir pada tahun 164 H ( 780 M) di Bagdad dan wafat pada tahun 241 H (855 M), beliau berguru pada Imam Asy-Syafi’i. Dasar dasar hukum mazhab Ahmad Ibnu hambal adalah:

Kitabullah

Sunnah Rasulullah

Pendapat sahabat yang lebih dekat kepada Al-Quran dan hadis yang tidak bertentangan dengansahabat laiannya.

Pendapat beberapa sahabat atau seorang sahabat.

Haadis Murshal/Dhaif ( bila tidak mendapatkan yang diatas)

Qiyas

Mazhab Ahmad Ibnu Hambal berkembang di negara Irak, Mesir, Suria, Palestina dan arabia. Di arab Saudi mazhab ini resmi digunakan.

Kesimpulan

· Pada masa Nabi al-Quran belum dikaji secara khusus sebagai ilmu pengetahuan tetapi al-Quran dibutuhkan oleh Nabi, para sahabatnya terutama dalam pembinaan aqidah, akhlah , ibadah dan muamalah.

· Sunnah /hadis Nabi saw.juga merupakan rujukan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan Islam.

· Masalah yang muncul dijawab berdasarkan wahyu dari Allah swt.. Adapun masalah untuk diluar agama dan tidak terlalu penting,beliau biasanya menyerahkan kepada sahabatnya dengan ungkapan: أَنْتُمْ عَلَمُ بِأَمْرِدِنَيْكُمْ Artinya:”kamu lebih tahu tentang masalah dunia.”

· Pada masa sahabat, kemajuan ilmu pengetahuan belum terlalu luas, karena mereka masih melakukan konsolidasi ke dalam umat Islam sendiri. Sekalipun sudah melakukan hubugan dengan dunia luar tetapi belum seluas yang dilakukan oleh generasi sesudahnya.

· Pada masa Umaiyyah perkembangan ilmu Pengetahuan sama dengan masa Rasulullah dan Khulafaurrasyiddin, karena pertentangan politik dan ekspansi dakwah Islam lebih mendominasi dibanding kajian ilmu pengetahuan.

· Pada masa dinasti Abbasiyah ilmu pengetahuan dan peradaban islam dalam berbagai bidang berkembang pesat.

0 komentar:

Popular Posts